Karo, sorakaro.com
Kabupaten Karo sangat kaya akan potensi pariwisata yang tersebar di berbagai wilayah atau kecamatan yang terbagi dalam beberapa sektor diantaranya wisata bahari, religi atau budaya, ekowisata dan eventwisata. Dari semua objek wisata tersebut masing-masing memiliki daya tarik tersendiri sehingga ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara relatif meningkat setiap tahunnya. Hal itu mencakup untuk semua objek wisata di Kabupaten Karo. Fasilitas meliputi infrastruktur dan transportasi salah satu benruk penunjang kegiatan wisata di Kabupaten Karo.
Demikian juga untuk sarana dan prasarana dalam suatu objek wisata itu sangat krusial untuk menarik wisatawan. Semakin lengkap sarana dan prasarana yang disediakan di suatu objek wisata akan membuat wisatawan nyaman dan betah menikmati objek wisata tersebut.
Sebagaimana yang termaktub Dalam UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa pariwisata ialah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah.
Ketersedian sarana prasarana pada objek wisata seperti penginapan, kuliner, pasar, wc umum dan mushola dan juga bentuk pelayanan pelaku wisata, kenyamanan pengunjung menjadi perioritas penting untuk mendulang para wisatawan.
Belakangan ini, penulis mencoba melakukan kunjungan ke salah satu objek wisata di Tanah Karo yang sangat fenomenal, Rabu (09/10/2024) lalu. Danau Lau Kawar, salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal berada dibawah kaki gunung Sinabung tepatnya diwilayah kecamatan Naman Teran. Namun akibat letusan gunung sinabung pada 2010 dan 2013 lalu, penataan objek wisata Danau Lau Kawar ini terlihat belum maksimal.
Meski demikian, Danau Lau Kawar tetap menjadi idola bagi para wisatawan baik lokal dan mancanegara yang sejuk dan asri.
Disana (Lau kawar) selain penataan kawasan wisata ini terlihat belum rapi, ketersedian fasilitas seperti Hotel dan Restoran atau tempat jajanan terbilang minim. Kemudian penyediaan hiburan atau event tidak begitu menonjol. Sementara dari segi kenyamanan petugas yang melakukan kutipan restribusi tidak menggunakan seragam pegawai, imagenya terkesan mirip preman yang meminta kepada pengunjung tanpa latar belakang yang jelas.
Kembali dari bentuk pengelolaan kegiatan pariwisata sangat diperlukan dalam rangka menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata dan bagaimana wisatawan membelanjakan uang sebanyak- banyaknya selama melakukan wisata.
Makin lama wisatawan berada di suatu tempat wisata akan meningkatkan pengeluaran mereka, sehingga akan membangkitkan perusahan jasa transportasi, hiburan, akomodasi, dan jasa lainnya. Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan alam.
Potensi itu dirangkai menjadi satu daya tarik wisata. Oleh karena itu pengelolaan dan memanfaatkan potensi pariwisata yang dimiliki daerah juga dikelola oleh masing-masing daerah. Begitu juga halnya dengan Kabupaten Karo yang memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata.
Untuk mendatangkan dan menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun mancanegara, Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan sarana dan prasarana dengan meningkatkan jasa transportasi dan akomodasi untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke Kabupaten Karo, selain untuk kenyamanan juga bisa meningkatkan Pendapatan Daerah (PAD).
Penulis: Moral Sitepu